Beranda | Artikel
Al-Qadir Billah
Jumat, 1 Januari 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Ali Musri Semjan Putra

Al-Qadir Billah merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Faidah-Faidah Sejarah Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 17 Jumadill Awal 1442 H / 1 Januari 2021 M.

Download juga kajian sebelumnya: Ath-Tha’i Lillah

Kajian Tentang Al-Qadir Billah

Al-Qadir Billah adalah yang menggantikan khalifah sebelumnya, yaitu setelah Ath-Tha’i Lillah diberhentikan oleh perdana menterinya.

Al-Qadir Billah bernama Ahmad bin Ishaq bin Al-Muqtadir, jadi dia adalah cucu seorang khalifah sebelumnya. Dia dilahirkan pada tahun 336 Hijriyah. Al-Qadir Billah berkulit putih dan memiliki jenggot yang begitu lebat. Dia seorang yang memiliki pengetahuan agama yang cukup, seseorang yang shalih.

Para penulis sejarah menyebutkan bahwa beliau adalah seorang yang beragama, berilmu dan rajin beribadah. Tentu ketika kita menceritakan pemimpin-pemimpin yang begitu baik dalam agama dan kepemimpinannya, hendaknya ini menjadi inspirasi bagi kita. Khususnya bagi kita yang diangkat, dituakan dan dijadikan sebagai penguasa di tengah rakyatnya. Bahwa hendaknya mereka menjadi teladan. Karena sikap dan tingkah laku mereka menjadi perhatian oleh rakyat mereka dan bahkan akan tercatat dalam sejarah.

Maka oleh sebab itu wariskanlah kepada rakyat dan generasi penerusnya contoh teladan yang baik. Jika di antara kita mendapat amanah untuk mengemban tugas-tugas kenegaraan maupun tugas-tugas keumatan, kita harus memberikan teladan yang baik di dalam kehidupan kita. Agar dapat menginspirasi orang-orang yang di sekitar kita.

Maka di sinilah pentingnya memilih pemimpin yang shalih dan taat. Karena keshalihan dan ketaatan itu akan menjadi teladan bagi rakyat, orang sekitarnya, dan bagi generasi berikutnya. Sekaligus tentu tidak diragukan lagi bahwa pemimpin yang taat akan dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjalankan kepemimpinannya, dibukakan jalan-jalan kemudahan. Ini tentu kita perlu melihat bagaimana seharusnya seorang pemimpin bersikap dan menjalin hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala juga hubungan dengan rakyatnya.

Hubungan dengan rakyatnya akan diperbaiki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala jika hubungannya dengan Allah sangat baik. Karena Allah sudah janjikan:

…وَمَن يَتَّقِ اللَّـهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ…

Tentu di ayat ini umum. Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, maka akan Allah berikan jalan keluar dari segala kesulitan yang dia hadapi. Adapun seorang pemimpin akan lebih penting lagi untuk selalu taat dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar dia mendapatkan tuntunan dan bimbingan dari Allah, sehingga bisa memberikan yang terbaik dalam perencanaan, pembangunan, keputusan, mengambil kebijakan, dalam mengambil sikap, dan yang lainnya.

Maka di antara sifat yang direkomendasikan oleh ulama penulis Siyasah Syar’iyyah menyebutkan bahwa dia adalah seorang yang shalih. Karena keshalihannya itu akan memberi faedah ke dalam dirinya, dalam kebijakannya, juga kepada masyarakatnya. Dia akan menjadi teladan yang baik bagi masyarakatnya. Tentu tidak diragukan bagi kita, seorang rakyat pasti senang melihat seorang pemimpin yang shalih, taat, rajin beribadah dan juga mendukung program-program keagamaan yang dilaksanakan oleh rakyatnya.

Seorang pemimpin yang taat, dia akan dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam mengurus rakyatnya.

Bagaimana perjalanan Al-Qadir Billah ini? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Untuk mp3 kajian  yang lain silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49650-al-qadir-billah/